
Sejak Oktober 2016, banyak keluarga Rohingya yang hidup tidak tenang, ketakutan akibat ancaman kekerasan yang brutal. Akibatnya, mereka harus kehilangan rumah, bahkan ribuan orang telah kehilangan nyawanya.
Sura, salah satu pengungsi Rohingya menggambarkan bagaimana aksi kekerasan datang tiba-tiba tanpa peringatan. Saat itu, tiba-tiba kelompok bersenjata datang ke desanya dan membakar rumah serta tempat penampungan.
Saya melihat sanak saudara terbunuh. Saya melarikan diri untuk menyelamatkan anak-anak saya.
Demi bertahan hidup, Sura dan banyak keluarga lainnya akhirnya pergi mencari bantuan ke beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Arab Saudi, dan lainnya.
Situasipun semakin sulit karena kala di tengah perjuangan mereka mencari perlindungan, ancaman pandemi COVID-19 juga terus membayangi keluarga-keluarga Rohingya.
Demi bertahan hidup, Sura dan banyak keluarga lainnya akhirnya pergi mencari bantuan ke beberapa negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Arab Saudi, dan lainnya.
Situasipun semakin sulit karena kala di tengah perjuangan mereka mencari perlindungan, ancaman pandemi COVID-19 juga terus membayangi keluarga-keluarga Rohingya.
Untuk membantu mereka, UNHCR terus memberikan dukungan perlindungan dan penyelamatan kepada lebih dari 900.000 pengungsi Rohingya - terutama wanita, anak-anak dan orang tua yang rentan - tiga tahun setelah mereka dipaksa untuk meninggalkan rumahnya.
UNHCR juga hadir untuk melindungi ribuan pengungsi seperti Sura. Tiga tahun kemudian, kami masih terus memastikan adanya tempat berlindung, perawatan kesehatan, air bersih, dan perlindungan serta bantuan darurat lainnya untuk mengurangi ancaman hujan dan angin yang lebat.
Saudara, etnis Rohingya telah kehilangan berbagai hak kemanusiaan dan mereka dapat kehilangan lebih banyak lagi.
Karena itu, UNHCR mengajakmu membantu pengungsi Rohingya seperti Sura bertahan dan bangkit menata kembali kehidupan mereka demi masa depan lebih baik. Setiap dukunganmu, besar atau kecil sangat berarti bagi mereka.
Donasi Anda akan digunakan terutama untuk:
- Pelatihan pengungsi menjadi relawan tanggap darurat
- Memberikan sprei plastik, tempat berlindung, dan alas tidur
- Relokasi pengungsi paling terkena dampak musim hujan ekstrem ke area yang lebih aman, dan berbagai bantuan mendesak lainnya.
