Puluhan ribu keluarga termasuk para pengungsi terlantar di Myanmar dan di Bangladesh. Mereka sangat membutuhkan bantuan darurat setelah terjadinya bencana Topan Mocha di wilayah tersebut. Tempat berlindung dan infrastruktur penting lainnya telah diratakan dan fasilitas masyarakat musnah, membuat ribuan orang dalam bahaya.
Tim UNHCR bekerja keras dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untu menilai kerusakan dan kebutuhan di lapangan.
Photo © UNHCR/Mar Lar Hnin Khine
Kehidupan jutaan orang di kawasan ini sudah rentan. Intensifikasi kekerasan sejak 2021 dan dampaknya terhadap warga sipil telah memaksa orang melarikan diri ke negara tetangga sebagai pengungsi. Hampir separuh penduduknya hidup dalam kemiskinan. Terlebih lagi, ratusan ribu pengungsi Rohingya melarikan diri dari negara itu hampir enam tahun lalu untuk menghindari kekerasan dan penganiayaan, kebanyakan dari mereka mengungsi ke Bangladesh.
Para pengungsi membutuhkan bantuan dan perlindungan untuk menyelamatkan diri.
Cuaca ekstrem seperti Topan Mocha dapat memberi dampak jangka panjang bagi lebih dari satu juta pengungsi dari Myanmar yang sudah berada di pengungsian, yang berharap untuk kembali ke rumah. Di Myanmar, musim hujan akan datang sehingga membuat masyarakat, terutama mereka yang mengungsi, menjadi lebih rentan.
Bantu sekarang untuk menjangkau keluarga yang membutuhkan.