“Kami hanya makan 1 kali untuk 2 hari. Bahkan kami terpaksa minum sedikit dari tutup botol. Setiap orang hanya boleh minum air dari tutup botol 1 kali…”
Ummi Kalsum adalah satu dari ratusan pengungsi Rohingya yang selamat dalam perjalanan laut. Dengan mata berkaca-kaca, ia menceritakan pengalamannya bertahan di atas perahu kecil dengan persediaan makanan dan minuman yang terbatas.
Dengan sebuah perahu kecil, pengungsi Rohingya rela terombang-ambing di lautan hingga berhari-hari demi menyelamatkan hidup dari krisis kemanusiaan
Pada Kamis (16/2) lalu, kapal yang membawa imigran Rohingya berlabuh di pesisir pantai Gampong Ujong Keupula, Aceh. Jumlah pengungsi yang mendarat dengan kapal tersebut sekitar 69 orang.
Krisis kemanusiaan 5 tahun terakhir memaksa jutaan etnis Rohingya hidup dalam konflik dan meninggalkan rumah mereka mencari pertolongan.
Gelombang pengungsi yang tiba di Aceh sudah terjadi sejak akhir tahun lalu. Ratusan pengungsi Rohingya kembali mendarat di Aceh dalam kondisi yang menyayat hati, setelah terombang-ambing di laut lepas.
Pada 25 Desember 2022 lalu, sebanyak 57 Pengungsi Rohingya mendarat di Desa Ladong, Kecamatan Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar. Keesokan harinya pada 26 Desember 2022 perahu lain yang berisi 185 Pengungsi Rohingya kembali mendarat di Desa Ujung Pie, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie.
Mayoritas pengungsi Rohingya di perahu ini adalah pengungsi anak-anak dan perempuan.
Pada 15 dan 16 November 2022, 2 perahu yang berisi 110 dan 119 pengungsi Rohingya berlabuh di Aceh Utara. Semua pengungsi dinyatakan negatif COVID-19 dan telah mendapatkan perawatan medis yang diperlukan dari dinas kesehatan setempat.
Perahu pertama tiba di Meunasah Lhok, kecamatan Muara Batu pada 15 November 2022 pukul 03.25 WIB. Sebanyak 65 pengungsi laki-laki, 27 pengungsi perempuan, dan 18 pengungsi anak-anak sementara ditempatkan di Masjid desa Meunasah Lhok dan kantor camat Muara Batu.
Perahu kedua tiba di Bluka Tebai, kecamatan Dewantara pada 16 November 2022 pukul 05.00 WIB yang membawa 61 pengungsi laki-laki, 36 pengungsi wanita, dan 22 pengungsi anak-anak. Untuk sementara mereka ditempatkan di balai nelayan terdekat pantai dan kantor camat Muara Batu.
Saat ini, UNHCR bersama para mitra bekerja sama untuk mendapatkan tempat penampungan yang layak bagi pengungsi. Proses perlindungan dan pendampingan khusus untuk anak-anak telah dilakukan oleh tim UNHCR beserta para mitra.
Namun sebelum para pengungsi mendapatkan tempat penampungan permanen, mereka sangat membutuhkan bantuan makanan dan air minum untuk bertahan hidup.
Kebutuhan saat ini
● Makanan
● Hygiene Kits
● Kebutuhan Dasar Untuk Pengungsi
Karena itu, Kami mengajakmu membantu pengungsi Rohingya bertahan dan bangkit menata kembali kehidupan mereka demi masa depan lebih baik. Setiap dukunganmu, besar atau kecil sangat berarti bagi mereka.
Bantuan Anda sangat dibutuhkan saat ini!
Donasi sekarang untuk memberikan bantuan darurat kepada para pengungsi Rohingya!
Terima kasih kepada Arsenal Indonesia Supporter untuk dukungan berhargamu dalam memastikan perlindungan terhadap para pengungsi di Indonesia dan di seluruh dunia.